KEPRAMUKAAN DUNIA
RIWAYAT LORD BADEN POWELL
Berbicara menganai
Gerakan Pramuka, maka tidak terlepas dari pendiri gerakan kepanduan dunia yaitu
Lord Baden Powell, beliau dilahirkan di London Inggris pada tanggal 22 Pebruari
1857, nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden-Powell. Ayah dari
Baden powell adalah prof Domine Baden-Powell seorang guru besar geometri di
Universitas Oxford Inggirs. Sedangkan Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth,
seorang puteri dari admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T.
Smyth. Dimasa mudanya ia adalah anak
yang cerdas, kreatif, berbudi luhur. Pada usia 3 tahun Baden powell telah
menjadi anak yatim. Saat sekolah karena kecerdasannya ia mendapat beasiswa
daari sekolah. Ia juga aktif mengikuti kegiatan teater, melukis, menmbak,
marching band, serta olahraga.
Baden Powell
akhirnya bergabung dengan dinas kemeliteran, kemudian setelah lulus dari akademi
meliter Baden Powell ditempatkan di India dengan pangkan pembantu letnan.
Pengalaman inilah yang nantinya akan
banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.
Akhirnya Baden Powell bertugas di Mafeking sebuah kota di perdalaman Afrika
Selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell terkenal dan dianggap
pahlawan bagi bangsanya karena jasa-jasanya memimpin pertahanan di kota
Mafefing terhadap pengepungan bangsa Boer selama 217 hari (dari tanggal 13
Oktober 1899 s.d 18 Mei 1900), karena jasanya ia diangkat menjadi Mayor
Jendral. Di kot ini Baden Powell sempat
dijuluki oleh suku-ssuku primitif sperti suku zulu, Ashanti atau Metabele
sebagai IMPEESA yang artinya srigala yang tidak pernah tidur, hal ini
disebabkan karena kewaspadan, kecekatan, dan kebaranian Baden Powell.
Pada tahun 1908
Baden Powell menulis buku Scouting for boys, sebuah karya yang spektakuler.
Buku inilah yang mengakibatkan
perkembangan Pramuka menjadi besar. Buku ini menyebar ke seluruh dataran Eropa.
Setelah berkeliling dunia termasuk Jakarta
pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya meninjau Jambore di Australia
Baden Powell beserta istrinya Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya
tinggal di Inggris dan akhirnya beliau meninggal dunia pada tanggal 8 Januari
1941
Mengenang
Kelahiran Lord Baden Powell
Lewat Kepanduan
Satukan Remaja Antarbangsa di Dunia
Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, tokoh kepanduan
dunia kelahiran London, Inggris, tahun 1857 silam menjadi kesohor berawal dari
tulisan buku panduan bagi para prajurit agar bias bertahan di alam bebas. Ia
dikenal sebagai perintis berdirinya kepanduan dunia. Lewat gerakan kepanduan
Baden-Powell menyatukan generasi muda antar benua.
Pertamakali bergabung dengan British Army (Angkatan Perang
Inggris) tahun 1876, Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, demikian nama
tokoh kepanduan dunia, kelahiran London, Inggeris, tahun 1857 silam ini,
menulis buku yang diperuntukkan untuk membantu tentara mengatasi kesulitannya
bertahan hidup di alam bebas. Tak disangka, lambat laun buku
hasil karyanya beredar di kalangan umum dan banyak diminati anak-anak.
Pada 29 Juli sampai 9 Agustus 1907, Baden-Powell bersama 21
orang anak melakukan kemah kepanduan yang pertama di sebuah kepulauan Brownsea,
Inggris. Beberapa hari melakukan kegiatan,
anak-anak tersebut semakin menyukai bertualang di alam
bebas. Didirikanlah gerakan kepanduan. Berangkat dari sinilah bersama istri
tercintanya, Lady Olive Baden-Powell mendirikan gerakan kepanduan. Gerakan Kepanduan
tersebut sekarang disebut Boy Scouts dan Girls Scout.
Sejak didirikan GerakanmKepanduan tersebut pada tahun 1907,
hingga saat ini tak kurang dari 28 juta anggota kepanduan dari 216 negara
menjadi anggota World Organization Scout Movement (WOSM) yang bermarkas di
Geneva, Switzerland dan World Association of Girl Guides and Girl Scouts
(WAGGGS). Dan Indonesia sebagai salah satu anggota WOSM.
Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) berarti Rakyat Muda Yang
Berkarya
demikian nama organisasi kepanduan di Indonesia. Gerakan
Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961,
sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia.
Kemudian ditetapkan setiap 14 Agustus sebagai Hari Pramuka.
Keanggotaan Gerakan Kepanduan ini bersifat sukarela, tidak
membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Semuanya bisa bergaul dan berbaur
menjadi satu kesatuan. Kegiatan Kepanduan selalu mengikuti kemajuan teknologi
dan perkembangan zaman, demikian pula dengan Pramuka.
Ketika WOSM mencanangkan program Pramuka Net bagi
negara-negara anggota di seluruh dunia untuk memiliki situs organisasi, Gerakan
Pramuka Indonesia pun ikut serta dengan meluncurkan situs www.pramuka.co.id.
Tujuannya, agar mempermudah jalur komunikasi dan koordinasi, serta memantau
perkembangan kepanduan di setiap negara anggota WOSM.
Sebagai bukti, setiap tahunnya WOSM mengadakan Jambore On
The Internet (JOTI) dan Jamboree on the Air (JOTA). Artinya, Jambore tak hanya
menjadi pesta yang mempertemukan pesertanya langsung, tapi juga bisa sesama
netter (pengguna internet) untuk bisa melakukan sebuah kegiatan bersama.
Kegiatan ini melibatkan anggota Kepanduan seluruh dunia.
Dari sinilah nampak jelas buah dari gagasan brilian seorang
Baden-Powell, selain berbagai kegiatan kepanduannyya selain gaul, tapi juga
mampu menyatukan generasi muda antara bangsa, antar benua.
Ia pun mewariskan banyak manfaat dari kegiatan kepanduan,
yang sebagian tidak didapat dalam materi di kelas. Karena kegiatan kepanduan
merupakan kegiatan pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, siswa berlatih
membagi waktu antara kegiatan sekolah, acara keluarga. Berlatih kepanduan memberi poin penting,
seperti belajar mengelola kelompoknya ataun organisasi dengan membentuk
pimpinan regu, petugas piket (korve), dan anggotanya. Komunikasi, interaksi,
serta kerja sama internal dan eksternal kelompok akan melahirkan kebersamaan
dan motivasi untuk menyelesaikan tugas secara bersama. Dengan pembagian tugas
ini akan melatih bakat kepemimpinan, kearifan, dan toleransi siswa.
Dari berbagai ujian kecakapan, tantangan, dan tugas yang
diberikan, akan mengembangkan kematangan emosi siswa tersebut dalam mengambil
setiap keputusan dengan penuh pertimbangan dan pengkajian.
Kegiatan kepanduan bersifat universal. Wawasan dan pergaulan
anggotanya sangatlah luas. Keanggotaannya diikuti semua lapisan masyarakat
tanpa membedakan golongan, ras, suku, atau agama.
Banyak materi yang dipelajari baik materi umum maupun
spesifik ekstrakurikuler lain, seperti baris berbaris, hiking, navigasi,
mountaineering, P3K, kesakaan, sejarah perjuangan bangsa, dan
sebagainya. Tak pelak pula membuat anggota kepanduan
memiliki keistimewaan, berkaitan dengan penguasaan kemampuan dan kemahiran
lapangan dalam bidang P3K, evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan,
survival-navigasi darat, mountaineering, tali-temali, juga pengabdian
masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penanggulangan korban bencana
alam.
Sehingga, di mana pun berada, anggota kepanduan selalu
periang. Keceriaan ini merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi
dari anak-anak berbagai bangsa. [dari berbabagi sumber]
SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu
segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di Indonesia.
Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya
menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama
Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi
oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi
kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi
kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan
antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery),
NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery),
HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan
istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah
Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu
Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang
sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100
organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO
(Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu
Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada
maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan
Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat
Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan
oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di
negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan
dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres
No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961
ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang
berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah
ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang
menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang
prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya
seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka
mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat
organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis
Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai
tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di
pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka
menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan
desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur
dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat.
Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional
mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian
diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi
problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan
Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang
partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi.
Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama
untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi
terkait.
VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi
handal masalah-masalah kaum muda"
MISI
1. Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan
mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai
anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda
yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka,
berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek)
Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan
Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan
perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki
jiwa bela negara. Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan
kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu,
karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari
kebutuhan bangsa dan negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar
peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini dilakukan
untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan
sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap
permasalahan pada lingkungan sekitarnya.
RUANG LINGKUP PRAMUKA
1. Nasional :
Suatu organisasi kepramukaan harus menyesuaikan pendidikan
dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan bangsa yang bersangkutan.
2. Internasional
:
organisasi kepramukaan di negara manapun harus membina dan
menembangkan rasa persaudaraan, persahabatan antara sesama tanpa
membeda-bedakan agama, golongan ningrat, suku dan bengsa.
3. Universal
kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik
anak-anak dari negara manapun yang dalam pelaksanaanya pendidikan sesalu
menggunakan prisip dasar metodik kepramukaan.
PENGERTIAN PRAMUKA
Pramuka kepanjangan dari Praja Muda Karana yang artinya
orang-orang muda yang berkarya.
Pramuka adalah sebutan yang diberikan kepada seseorang yang
mempelajari gerakan pramuka.
Gerakan pramuka adalah suatu nama organisasi pendidikan luar
sekolah yang menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan.
Kepramukaan adalah teori-teori yang dipelajari dalam gerakan
pramuka.
FUNGSI KEPRAMUKAAN
1. PERMAINAN
Permainan Bukan berarti main-main ( tidak beraturan ) tetapi
dalam rangka untuk membina dan mengembangkan karakter kesehatan dan
ketrampilan, Maka haruslah ada unsur-unsur :
1) Norma dan tujuan
pendidikan
2) Sehat
3) Menarik
4) Norma
kemasyarakatan
5) Disiplin aturan
dan tata tertib
6) Kegotong
royongan
7) Alat dan metode
8) Kesukarelaan9) Persaudaraan
10) Bimbingan
11) Kepemimpinan
12) Keseimbangan mental & fisik
13) Pengorganisasian
2. PENGABDIAN
1) Ketaqwaan kepada
tuhan yang maha Esa
2) Keihlasan dan
kesukarelaan
3) Dedikasi
4) Mental, dan budi
pakerti yang luhur
5) Kejujuran dan
sportivitas
6) Sepi ing pamrih
rame ing gawe
7) Untuk tidak
menjadikan pramuka sumber penghasilan
8) Pengalaman,
pengetahuan, kemahiran, yang selalu dibina dan dikembangkan
9) Penuh inisiatif
/ daya kreasi
10) Penghayatan
system among
ing ngarso
sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani
11) Rasa
persaudaraan
12) Kepemimpinan
yang demokratis
3. ALAT
Kegiatan kepramukaan hanya dijadikaan sebagai alat, bukan
tujuan utama untuk mengabdikan diri di masyarakat, maka hendaknya maksud dan
tujuan suatu kegiatan kepramukaan hendaknya di sesuaikan dan diserasikan dengan
kebutuhan, kondisi situasi dan perkembangan masyarakat.
PRINSIP DASAR METODIK KEPRAMUKAAN
1. Kesukarelaan
2. Kode kehormatan
dalam bentuk janji dan ketentuan moral
3. Sistem beregu
4. Satuan terpisah
putra dan putri
5. Sistem tanda
kecakapan
6. Kegiatan menarik
yang mengandung pendidikan
7. Penyesuaian
dengan jasmani dan rohani
8. Keprasahajaan
hidup
9. Swadaya
METODE KEPRAMUKAAN
1) Pengamalan kode
kehormatan
2) Belajar sambil
melakukan
3) Sistem
berkelompok
4) Kegiatan yang
menantang & meningkat serta mengandung pendidikan sesuai perkembangan jasmani dan rohani peserta
didik.
5) Kegiatan dialam
terbuka
6) System tanda
kecakapan
7) System satuan
terpisah antara PA & PI
8) Sistem among
“ ing ngarso
sung tuladha, ing madya manguun karsa, tutwuri handayani”
KODE ETIK DAN KODE KEHORMATAN PRAMUKA
TRI SATYA ( Kode Etik )
Demi kehormatanku kami berjanji akan bersungguh-sungguh
menjalankan kewajibanku terhadap tuhan, Negara kesatuan
republik Indonesia dan mengamalkan pancasila
menolong sesame hidup dan ikut serta membangun masyarakat
menepati dhasa dam
DASA DHARMA PRAMUKA ( Kode Kehormatan )
1. Taqwa tehadap
Tuhan YME
Menjalankan
Perintahnya dan menjauhi Larangannya
a. Rajin sholat,
puasa, sedekah
b. Tidak
mengkonsumsi miras & narkoba
2. Cinta alam dan
kasih sayang sesama manusia
a. Memelihara
kelestarian alam
b. Tidak menyiksa
binatang
c. Pandai bergaul
dan tidak suka punya musuh
3. Patriot yang
sopan dan kesatria
a. Berbakti dan
menghormati orang tua dan guru
b. Dapat
menyanyikan lagu kebangsaan
c. Berbakti kepada
masyarakat
d. Menghargai jasa
para pahlawan
4. Patuh dan suka
bermusyawarah
a. Menepati janji
b. Menghidupkan
sistem musyawarah
c. Menaati segala
peraturan yang sudah disepakati
d. Patuh terhadap
lalu lintas dan hukum
e. Menghagai
pendapat orang lain
5. Rela menolong
dan tabah
a. Berjiwa sosial
b. Pantang putus
asa
c. Memberi
pertolongan tanpa pamrih
6. Rajin, terampil
dan gembira
a. Rajin belajar
tanpa mengingat usia
b. Selalu melatih
ketrampilan
c. Penuh
kreatifitas
d. Selalu gembira
dalam keadaan susah maupun senang.
7. Hemat cermat dan
bersahaja
a. Dapat menghargai
waktu
b. Gemar menabung
c. Berpola hidup
sederhana
d. Tidak sombong
8. Disiplin, berani
dan setia
a. Mamanfaatkan
waktu sebaik mungkin
b. Berani karena
benar
c. Setia pada janji
d. Berani berbuat
dan berani bertanggungjawab
e. Datang tepat
waktu
9. Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya
a. Menyelesaikan
tugas dengan baik
b. Setiap perkataan
dapat dipercaya
c. Tidak berbohong
10. Suci dalam
pikiran perkataan dan perbuatan
a. Dapat membedakan
yang baik dan yang buruk
b. Sopan santun
dalam perkataan
c. Menghindari
perbuatan jahat
d. Tingkah laku
pembicaraan dan isi hatinya merupakan satu paduan yang tidak terpisahkan
JENIS JENIS PERTEMUAN PRAMUKA
PRAMUKA SIAGA
• Pesta Siaga
adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan
dalam dan/atau gabungan dari bentuk:
1. Permainan
Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk golongan Pramuka Siaga,
seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan kim dan sejenisnya.
2. Pameran Siaga,
adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Siaga.
3. Pasar Siaga
(Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga
sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat umum.
4. Darmawisata,
adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir kegiatan Pramuka
Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk lisan maupun tulisan.
5. Pentas Seni
Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Siaga.
6. Karnaval, adalah
kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Siaga.
7. Perkemahan Satu
Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga yang dilaksanakan pada
siang hari.
PRAMUKA PENGGALANG
• Jambore, adalah
pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang di
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting (tingkat
kecamatan), Jambore Cabang tingkat kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat
provinsi), Jambore Nasional (tingkat nasional).
• Lomba Tingkat,
adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan
kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat
gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional
(LT-V).
• Gladian Pimpinan
Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama
(Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang,
yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan
kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau
kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinru apabila dipandang perlu.
• Penjelajahan
(Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak
(orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat
berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan
keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan
sejenisnya.
• Latihan Bersama,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada
dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan
tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka
dan sejenisnya.
• Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk
mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam
bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum'at Saptu
Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.
• Gelar
(Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam
bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris, PPPK,
gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali
(pioneering), dan sejenisnya.
• Pameran, adalah
kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.
• Darmawisata,
adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat
bersejarah, dan sejenisnya.
• Pentas Seni
Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka
Penggalang.
• Karnaval, adalah
kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang.
PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA
• Raimuna, adalah
pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna
Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.
• Gladian Pimpinan
Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin
Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan
Ambalan/Racana, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan
kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau
kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinsat bila dipandang perlu.
• Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan
secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu
periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jum'at Saptu
Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.
• Perkemahan
Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut
serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua
jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila
dipandang perlu.
• Perkemahan Bakti
(Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya
selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka
(Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.
• Perkemahan Antar
(Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi
anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki
tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan
Karya Pramuka.
• Pengembaraan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan,
dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan
survival.
• Latihan
Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar
dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu
menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.
• Latihan Pengelola
Dewan Kerja, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk
memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga
para anggota Dewan Kerja dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan
efisien.
• Kursus Instruktur
Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi
Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan
pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan
Penanggulangan Bencana.
• Penataran,
Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan
masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan
Pramuka.
• Sidang Paripurna,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program
kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan
akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.
• Musyawarah
Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera), adalah pertemuan
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti
kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.
SEMUA GOLONGAN
• Jamboree On The
Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI), adalah pertemuan Pramuka melalui
udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan
Pramuka melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak.
Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.
TINGKATAN PRAMUKA
1. PERINDUKAN SIAGA
( usia 7-10th )
Barung adalah satuan terkecil dalam perindukan siaga yang
terdiri dari 5-10 anggota. Nama barung diambil dari nama-nama warna contoh :
barung merah barung biru dll.
Pemimpin barung utama disebut SULUNG
a. Mula ( calon
siaga yang telah menempuh Sku tingkat mula )
b. Bantu ( siaga
mula yang telah menempuh Sku tingkat bantu )
c. Tata ( siaga
Bantu yang telah menempuh Sku tingkat tata )
2. PASUKAN
PENGGALANG ( usia 11-15Th )
Regu adlah Satuan terkecil dalam pasukan penggalang yang
beranggotakan 5-10 anggota. Nama Regu untuk PA adalah nama binatang sedangkan
Nama Regu untuk Regi PI adalah Nama Bunga.
Pemimpin Dewan penggalang utama disebut PRATAMA
a. Ramu ( calon
Penggalang yang telah menempuh Sku tingkat Ramu )
b. Rakit
(Penggalang Ramu yang telah menempuh Sku tingkat Rakit )
c. Terap
(Penggalang Rakit yang telah menempuh Sku tingkat terap)
3. AMBALAN PENEGAK
( usia 16-20Th )
Sangga adalah Satuan terkecil di GUDEP yang terdiri dari
5-10 anggota calon pramuka penegak, Pemimpin Dewan ambalan utama PRADANA
Sangga Dibagi sesuai Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (
Ir.Soekarno )
1. Perintis (
1908-1927 ) munculnya berbagai organisasi nasional
2. Penegas (
1927-1938 ) Sumpah pemuda 28 oktober 1928
3. pencoba (
1938-1942 ) masuk organisasi belanda
4. Pendobrak (
1942-1945 ) mempersiapkan kemerdekaan
5. Pelaksana (
1945-Sekarang ) melaksanakan pembangunan
a. Bantara ( calon
Penegak yang telah menempuh Sku tingkatBantara )
b. Laksana (Penegak
Bantara yang telah menempuh Sku tingkat Laksana )
4. RACANA PANDEGA (
Usia 20-25Th )
5. PEMBINA ( Usia
diatas 25Th )
a. KMD ( kursus
mahir dasar )
b. KML ( kursus
mahir lanjutan )
c. KPD ( kursus
pelatih dasar)
d. KPL (kursus pelatih lanjutan)KEPRAMUKAAN DUNIA
<div class="separator" style="clear: both;
text-align: center;"><a
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixodfJZhe_NkRo_0f47b7O7o4euwg1SNcwCChcN7ZikisfwaqEZO8wpnsR0bzKrUi1HdIpfPKgq4ixPmTgi-eJPNBPgKojp-IYCigkFxTkB8QF4LVilgLNbOjJtbIXg_6TFP2YExFVY3Kr/s1600/boden.jpg"
imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom:
1em; margin-right: 1em;"><img border="0"
src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixodfJZhe_NkRo_0f47b7O7o4euwg1SNcwCChcN7ZikisfwaqEZO8wpnsR0bzKrUi1HdIpfPKgq4ixPmTgi-eJPNBPgKojp-IYCigkFxTkB8QF4LVilgLNbOjJtbIXg_6TFP2YExFVY3Kr/s320/boden.jpg"
/></a></div>
RIWAYAT LORD BADEN POWELL
Berbicara menganai
Gerakan Pramuka, maka tidak terlepas dari pendiri gerakan kepanduan dunia yaitu
Lord Baden Powell, beliau dilahirkan di London Inggris pada tanggal 22 Pebruari
1857, nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden-Powell. Ayah dari
Baden powell adalah prof Domine Baden-Powell seorang guru besar geometri di
Universitas Oxford Inggirs. Sedangkan Ibunya bernama Henrietta Grace Smyth,
seorang puteri dari admiral kerajaan Inggris yang terkenal yaitu William T.
Smyth. Dimasa mudanya ia adalah anak
yang cerdas, kreatif, berbudi luhur. Pada usia 3 tahun Baden powell telah
menjadi anak yatim. Saat sekolah karena kecerdasannya ia mendapat beasiswa
daari sekolah. Ia juga aktif mengikuti kegiatan teater, melukis, menmbak,
marching band, serta olahraga.
Baden Powell
akhirnya bergabung dengan dinas kemeliteran, kemudian setelah lulus dari akademi
meliter Baden Powell ditempatkan di India dengan pangkan pembantu letnan.
Pengalaman inilah yang nantinya akan
banyak mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.
Akhirnya Baden Powell bertugas di Mafeking sebuah kota di perdalaman Afrika
Selatan. Kota inilah yang membuat nama Baden Powell terkenal dan dianggap
pahlawan bagi bangsanya karena jasa-jasanya memimpin pertahanan di kota
Mafefing terhadap pengepungan bangsa Boer selama 217 hari (dari tanggal 13
Oktober 1899 s.d 18 Mei 1900), karena jasanya ia diangkat menjadi Mayor
Jendral. Di kot ini Baden Powell sempat
dijuluki oleh suku-ssuku primitif sperti suku zulu, Ashanti atau Metabele
sebagai IMPEESA yang artinya srigala yang tidak pernah tidur, hal ini
disebabkan karena kewaspadan, kecekatan, dan kebaranian Baden Powell.
Pada tahun 1908
Baden Powell menulis buku Scouting for boys, sebuah karya yang spektakuler.
Buku inilah yang mengakibatkan
perkembangan Pramuka menjadi besar. Buku ini menyebar ke seluruh dataran Eropa.
Setelah berkeliling dunia termasuk Jakarta
pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya meninjau Jambore di Australia
Baden Powell beserta istrinya Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya
tinggal di Inggris dan akhirnya beliau meninggal dunia pada tanggal 8 Januari
1941
Mengenang
Kelahiran Lord Baden Powell
Lewat Kepanduan
Satukan Remaja Antarbangsa di Dunia
Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, tokoh kepanduan
dunia kelahiran London, Inggris, tahun 1857 silam menjadi kesohor berawal dari
tulisan buku panduan bagi para prajurit agar bias bertahan di alam bebas. Ia
dikenal sebagai perintis berdirinya kepanduan dunia. Lewat gerakan kepanduan
Baden-Powell menyatukan generasi muda antar benua.
Pertamakali bergabung dengan British Army (Angkatan Perang
Inggris) tahun 1876, Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, demikian nama
tokoh kepanduan dunia, kelahiran London, Inggeris, tahun 1857 silam ini,
menulis buku yang diperuntukkan untuk membantu tentara mengatasi kesulitannya
bertahan hidup di alam bebas. Tak disangka, lambat laun buku
hasil karyanya beredar di kalangan umum dan banyak diminati anak-anak.
Pada 29 Juli sampai 9 Agustus 1907, Baden-Powell bersama 21
orang anak melakukan kemah kepanduan yang pertama di sebuah kepulauan Brownsea,
Inggris. Beberapa hari melakukan kegiatan,
anak-anak tersebut semakin menyukai bertualang di alam
bebas. Didirikanlah gerakan kepanduan. Berangkat dari sinilah bersama istri
tercintanya, Lady Olive Baden-Powell mendirikan gerakan kepanduan. Gerakan Kepanduan
tersebut sekarang disebut Boy Scouts dan Girls Scout.
Sejak didirikan GerakanmKepanduan tersebut pada tahun 1907,
hingga saat ini tak kurang dari 28 juta anggota kepanduan dari 216 negara
menjadi anggota World Organization Scout Movement (WOSM) yang bermarkas di
Geneva, Switzerland dan World Association of Girl Guides and Girl Scouts
(WAGGGS). Dan Indonesia sebagai salah satu anggota WOSM.
Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) berarti Rakyat Muda Yang
Berkarya
demikian nama organisasi kepanduan di Indonesia. Gerakan
Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961,
sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan nasional Indonesia.
Kemudian ditetapkan setiap 14 Agustus sebagai Hari Pramuka.
Keanggotaan Gerakan Kepanduan ini bersifat sukarela, tidak
membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Semuanya bisa bergaul dan berbaur
menjadi satu kesatuan. Kegiatan Kepanduan selalu mengikuti kemajuan teknologi
dan perkembangan zaman, demikian pula dengan Pramuka.
Ketika WOSM mencanangkan program Pramuka Net bagi
negara-negara anggota di seluruh dunia untuk memiliki situs organisasi, Gerakan
Pramuka Indonesia pun ikut serta dengan meluncurkan situs www.pramuka.co.id.
Tujuannya, agar mempermudah jalur komunikasi dan koordinasi, serta memantau
perkembangan kepanduan di setiap negara anggota WOSM.
Sebagai bukti, setiap tahunnya WOSM mengadakan Jambore On
The Internet (JOTI) dan Jamboree on the Air (JOTA). Artinya, Jambore tak hanya
menjadi pesta yang mempertemukan pesertanya langsung, tapi juga bisa sesama
netter (pengguna internet) untuk bisa melakukan sebuah kegiatan bersama.
Kegiatan ini melibatkan anggota Kepanduan seluruh dunia.
Dari sinilah nampak jelas buah dari gagasan brilian seorang
Baden-Powell, selain berbagai kegiatan kepanduannyya selain gaul, tapi juga
mampu menyatukan generasi muda antara bangsa, antar benua.
Ia pun mewariskan banyak manfaat dari kegiatan kepanduan,
yang sebagian tidak didapat dalam materi di kelas. Karena kegiatan kepanduan
merupakan kegiatan pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, siswa berlatih
membagi waktu antara kegiatan sekolah, acara keluarga. Berlatih kepanduan memberi poin penting,
seperti belajar mengelola kelompoknya ataun organisasi dengan membentuk
pimpinan regu, petugas piket (korve), dan anggotanya. Komunikasi, interaksi,
serta kerja sama internal dan eksternal kelompok akan melahirkan kebersamaan
dan motivasi untuk menyelesaikan tugas secara bersama. Dengan pembagian tugas
ini akan melatih bakat kepemimpinan, kearifan, dan toleransi siswa.
Dari berbagai ujian kecakapan, tantangan, dan tugas yang
diberikan, akan mengembangkan kematangan emosi siswa tersebut dalam mengambil
setiap keputusan dengan penuh pertimbangan dan pengkajian.
Kegiatan kepanduan bersifat universal. Wawasan dan pergaulan
anggotanya sangatlah luas. Keanggotaannya diikuti semua lapisan masyarakat
tanpa membedakan golongan, ras, suku, atau agama.
Banyak materi yang dipelajari baik materi umum maupun
spesifik ekstrakurikuler lain, seperti baris berbaris, hiking, navigasi,
mountaineering, P3K, kesakaan, sejarah perjuangan bangsa, dan
sebagainya. Tak pelak pula membuat anggota kepanduan
memiliki keistimewaan, berkaitan dengan penguasaan kemampuan dan kemahiran
lapangan dalam bidang P3K, evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan,
survival-navigasi darat, mountaineering, tali-temali, juga pengabdian
masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penanggulangan korban bencana
alam.
Sehingga, di mana pun berada, anggota kepanduan selalu
periang. Keceriaan ini merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi
dari anak-anak berbagai bangsa. [dari berbabagi sumber]
SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu
segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di Indonesia.
Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya
menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama
Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi
oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi
kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi
kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan
antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery),
NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery),
HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan
istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah
Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu
Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang
sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100
organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO
(Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu
Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada
maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan
Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat
Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan
oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di
negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan
dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres
No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961
ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang
berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah
ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang
menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang
prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya
seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka
mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat
organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis
Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai
tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di
pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka
menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan
desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur
dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat.
Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional
mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian
diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi
problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan
Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang
partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi.
Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama
untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi
terkait.
VISI
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi
handal masalah-masalah kaum muda"
MISI
1. Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan
mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai
anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda
yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka,
berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek)
Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan
Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan
perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki
jiwa bela negara. Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan
kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu,
karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari
kebutuhan bangsa dan negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar
peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini dilakukan
untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan
sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap
permasalahan pada lingkungan sekitarnya.
RUANG LINGKUP PRAMUKA
1. Nasional :
Suatu organisasi kepramukaan harus menyesuaikan pendidikan
dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan bangsa yang bersangkutan.
2. Internasional
:
organisasi kepramukaan di negara manapun harus membina dan
menembangkan rasa persaudaraan, persahabatan antara sesama tanpa
membeda-bedakan agama, golongan ningrat, suku dan bengsa.
3. Universal
kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik
anak-anak dari negara manapun yang dalam pelaksanaanya pendidikan sesalu
menggunakan prisip dasar metodik kepramukaan.
PENGERTIAN PRAMUKA
Pramuka kepanjangan dari Praja Muda Karana yang artinya
orang-orang muda yang berkarya.
Pramuka adalah sebutan yang diberikan kepada seseorang yang
mempelajari gerakan pramuka.
Gerakan pramuka adalah suatu nama organisasi pendidikan luar
sekolah yang menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan.
Kepramukaan adalah teori-teori yang dipelajari dalam gerakan
pramuka.
FUNGSI KEPRAMUKAAN
1. PERMAINAN
Permainan Bukan berarti main-main ( tidak beraturan ) tetapi
dalam rangka untuk membina dan mengembangkan karakter kesehatan dan
ketrampilan, Maka haruslah ada unsur-unsur :
1) Norma dan tujuan
pendidikan
2) Sehat
3) Menarik
4) Norma
kemasyarakatan
5) Disiplin aturan
dan tata tertib
6) Kegotong
royongan
7) Alat dan metode
8) Kesukarelaan9) Persaudaraan
10) Bimbingan
11) Kepemimpinan
12) Keseimbangan mental & fisik
13) Pengorganisasian
2. PENGABDIAN
1) Ketaqwaan kepada
tuhan yang maha Esa
2) Keihlasan dan
kesukarelaan
3) Dedikasi
4) Mental, dan budi
pakerti yang luhur
5) Kejujuran dan
sportivitas
6) Sepi ing pamrih
rame ing gawe
7) Untuk tidak
menjadikan pramuka sumber penghasilan
8) Pengalaman,
pengetahuan, kemahiran, yang selalu dibina dan dikembangkan
9) Penuh inisiatif
/ daya kreasi
10) Penghayatan
system among
ing ngarso
sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani
11) Rasa
persaudaraan
12) Kepemimpinan
yang demokratis
3. ALAT
Kegiatan kepramukaan hanya dijadikaan sebagai alat, bukan
tujuan utama untuk mengabdikan diri di masyarakat, maka hendaknya maksud dan
tujuan suatu kegiatan kepramukaan hendaknya di sesuaikan dan diserasikan dengan
kebutuhan, kondisi situasi dan perkembangan masyarakat.
PRINSIP DASAR METODIK KEPRAMUKAAN
1. Kesukarelaan
2. Kode kehormatan
dalam bentuk janji dan ketentuan moral
3. Sistem beregu
4. Satuan terpisah
putra dan putri
5. Sistem tanda
kecakapan
6. Kegiatan menarik
yang mengandung pendidikan
7. Penyesuaian
dengan jasmani dan rohani
8. Keprasahajaan
hidup
9. Swadaya
METODE KEPRAMUKAAN
1) Pengamalan kode
kehormatan
2) Belajar sambil
melakukan
3) Sistem
berkelompok
4) Kegiatan yang
menantang & meningkat serta mengandung pendidikan sesuai perkembangan jasmani dan rohani peserta
didik.
5) Kegiatan dialam
terbuka
6) System tanda
kecakapan
7) System satuan
terpisah antara PA & PI
8) Sistem among
“ ing ngarso
sung tuladha, ing madya manguun karsa, tutwuri handayani”
KODE ETIK DAN KODE KEHORMATAN PRAMUKA
TRI SATYA ( Kode Etik )
Demi kehormatanku kami berjanji akan bersungguh-sungguh
menjalankan kewajibanku terhadap tuhan, Negara kesatuan
republik Indonesia dan mengamalkan pancasila
menolong sesame hidup dan ikut serta membangun masyarakat
menepati dhasa dam
DASA DHARMA PRAMUKA ( Kode Kehormatan )
1. Taqwa tehadap
Tuhan YME
Menjalankan
Perintahnya dan menjauhi Larangannya
a. Rajin sholat,
puasa, sedekah
b. Tidak
mengkonsumsi miras & narkoba
2. Cinta alam dan
kasih sayang sesama manusia
a. Memelihara
kelestarian alam
b. Tidak menyiksa
binatang
c. Pandai bergaul
dan tidak suka punya musuh
3. Patriot yang
sopan dan kesatria
a. Berbakti dan
menghormati orang tua dan guru
b. Dapat
menyanyikan lagu kebangsaan
c. Berbakti kepada
masyarakat
d. Menghargai jasa
para pahlawan
4. Patuh dan suka
bermusyawarah
a. Menepati janji
b. Menghidupkan
sistem musyawarah
c. Menaati segala
peraturan yang sudah disepakati
d. Patuh terhadap
lalu lintas dan hukum
e. Menghagai
pendapat orang lain
5. Rela menolong
dan tabah
a. Berjiwa sosial
b. Pantang putus
asa
c. Memberi
pertolongan tanpa pamrih
6. Rajin, terampil
dan gembira
a. Rajin belajar
tanpa mengingat usia
b. Selalu melatih
ketrampilan
c. Penuh
kreatifitas
d. Selalu gembira
dalam keadaan susah maupun senang.
7. Hemat cermat dan
bersahaja
a. Dapat menghargai
waktu
b. Gemar menabung
c. Berpola hidup
sederhana
d. Tidak sombong
8. Disiplin, berani
dan setia
a. Mamanfaatkan
waktu sebaik mungkin
b. Berani karena
benar
c. Setia pada janji
d. Berani berbuat
dan berani bertanggungjawab
e. Datang tepat
waktu
9. Bertanggungjawab
dan dapat dipercaya
a. Menyelesaikan
tugas dengan baik
b. Setiap perkataan
dapat dipercaya
c. Tidak berbohong
10. Suci dalam
pikiran perkataan dan perbuatan
a. Dapat membedakan
yang baik dan yang buruk
b. Sopan santun
dalam perkataan
c. Menghindari
perbuatan jahat
d. Tingkah laku
pembicaraan dan isi hatinya merupakan satu paduan yang tidak terpisahkan
JENIS JENIS PERTEMUAN PRAMUKA
PRAMUKA SIAGA
• Pesta Siaga
adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan
dalam dan/atau gabungan dari bentuk:
1. Permainan
Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk golongan Pramuka Siaga,
seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan kim dan sejenisnya.
2. Pameran Siaga,
adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Siaga.
3. Pasar Siaga
(Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga
sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat umum.
4. Darmawisata,
adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir kegiatan Pramuka
Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk lisan maupun tulisan.
5. Pentas Seni
Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Siaga.
6. Karnaval, adalah
kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Siaga.
7. Perkemahan Satu
Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga yang dilaksanakan pada
siang hari.
PRAMUKA PENGGALANG
• Jambore, adalah
pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang di
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting (tingkat
kecamatan), Jambore Cabang tingkat kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat
provinsi), Jambore Nasional (tingkat nasional).
• Lomba Tingkat,
adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan
kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat
gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional
(LT-V).
• Gladian Pimpinan
Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama
(Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang,
yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan
kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau
kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinru apabila dipandang perlu.
• Penjelajahan
(Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak
(orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat
berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan
keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan
sejenisnya.
• Latihan Bersama,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada
dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan
tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka
dan sejenisnya.
• Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk
mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam
bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum'at Saptu
Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.
• Gelar
(Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam
bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris, PPPK,
gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali
(pioneering), dan sejenisnya.
• Pameran, adalah
kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.
• Darmawisata,
adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat
bersejarah, dan sejenisnya.
• Pentas Seni
Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka
Penggalang.
• Karnaval, adalah
kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang.
PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA
• Raimuna, adalah
pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna
Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.
• Gladian Pimpinan
Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin
Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan
Ambalan/Racana, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan
kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau
kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinsat bila dipandang perlu.
• Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan
secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu
periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jum'at Saptu
Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.
• Perkemahan
Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut
serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua
jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila
dipandang perlu.
• Perkemahan Bakti
(Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya
selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka
(Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.
• Perkemahan Antar
(Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi
anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki
tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan
Karya Pramuka.
• Pengembaraan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan,
dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan
survival.
• Latihan
Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar
dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu
menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.
• Latihan Pengelola
Dewan Kerja, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk
memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga
para anggota Dewan Kerja dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan
efisien.
• Kursus Instruktur
Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi
Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan
pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan
Penanggulangan Bencana.
• Penataran,
Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan
masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan
Pramuka.
• Sidang Paripurna,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program
kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan
akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.
• Musyawarah
Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera), adalah pertemuan
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti
kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.
SEMUA GOLONGAN
• Jamboree On The
Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI), adalah pertemuan Pramuka melalui
udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan
Pramuka melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak.
Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.
TINGKATAN PRAMUKA
1. PERINDUKAN SIAGA
( usia 7-10th )
Barung adalah satuan terkecil dalam perindukan siaga yang
terdiri dari 5-10 anggota. Nama barung diambil dari nama-nama warna contoh :
barung merah barung biru dll.
Pemimpin barung utama disebut SULUNG
a. Mula ( calon
siaga yang telah menempuh Sku tingkat mula )
b. Bantu ( siaga
mula yang telah menempuh Sku tingkat bantu )
c. Tata ( siaga
Bantu yang telah menempuh Sku tingkat tata )
2. PASUKAN
PENGGALANG ( usia 11-15Th )
Regu adlah Satuan terkecil dalam pasukan penggalang yang
beranggotakan 5-10 anggota. Nama Regu untuk PA adalah nama binatang sedangkan
Nama Regu untuk Regi PI adalah Nama Bunga.
Pemimpin Dewan penggalang utama disebut PRATAMA
a. Ramu ( calon
Penggalang yang telah menempuh Sku tingkat Ramu )
b. Rakit
(Penggalang Ramu yang telah menempuh Sku tingkat Rakit )
c. Terap
(Penggalang Rakit yang telah menempuh Sku tingkat terap)
3. AMBALAN PENEGAK
( usia 16-20Th )
Sangga adalah Satuan terkecil di GUDEP yang terdiri dari
5-10 anggota calon pramuka penegak, Pemimpin Dewan ambalan utama PRADANA
Sangga Dibagi sesuai Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (
Ir.Soekarno )
1. Perintis (
1908-1927 ) munculnya berbagai organisasi nasional
2. Penegas (
1927-1938 ) Sumpah pemuda 28 oktober 1928
3. pencoba (
1938-1942 ) masuk organisasi belanda
4. Pendobrak (
1942-1945 ) mempersiapkan kemerdekaan
5. Pelaksana (
1945-Sekarang ) melaksanakan pembangunan
a. Bantara ( calon
Penegak yang telah menempuh Sku tingkatBantara )
b. Laksana (Penegak
Bantara yang telah menempuh Sku tingkat Laksana )
4. RACANA PANDEGA (
Usia 20-25Th )
5. PEMBINA ( Usia
diatas 25Th )
a. KMD ( kursus
mahir dasar )
b. KML ( kursus
mahir lanjutan )
c. KPD ( kursus
pelatih dasar)
d. KPL (kursus pelatih lanjutan)
0 comments:
Post a Comment